Pengertian Job Enrichment
Job Enrichment merupakan upaya untuk
memotivasi karyawan dengan memberi mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai
kemampuan mereka. Ini adalah ide yang dikembangkan oleh psikolog Amerika. Job
enrichment adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada karyawan
dan menambah pekerjaan dalam hal kualitas, atau kompleksitasnya. Misalnya,
seorang teknisi yang biasanya menangani mesin, kemudian ditugaskan untuk
menangani mesin baru yang lebih kompleks.
Job enrichment adalah teknik yang
secara perilaku berusaha membangun motivator psikologis sebagaimana digambarkan
dalam two-factor theory Herxberg.
Khususnya program pengayaan
pekerjaan berusaha untuk memberikan pekerja otoritas lebih dalam perencanaan
kerja dan mengontrol kecapatan dan prosedur yang digunakan dalam melakukan
pekerjaan. Contoh yang dilakukan adalah menggunakan test group dan control
group. Test group diberikan kepercayaan menandatangani dengan menggunakan
namanya kepada surat-surat yang mereka siapkan, mendorong mereka menjadi tenaga
ahli dalam masalah-masalah yang mereka hadapi, menjadikan mereka akuntabel
terhadap kualitas pekerjaan mereka. Setelah enam bulan, kualitas test group,
sikap, produktivitas naik, keterlambatan, absent, dan biaya kerja menurun. Di
lain pihak, kinerja kontrol group tetap sama. Tetapi, job enrichment bukan
tanpa resiko, mereka yang melakukannya tanpa determinasi yang kuat untuk
melakuakn dengan benar akan gagal. Untuk itu diperlukan juga untuk
mempertimbangkan dimensi-dimensi pekerjaan inti.
Seperti layaknya solusi-solusi lain
di dunia kerja, Job Enrichment tentu saja tidak dapat dianggap obat yang dapat
menyembuhkan segala jenis penyakit. Secara khusus Landy (1989) menyebutkan
bahwa Job Enrichment justru dapat merugikan para pekerja yang telah
terstimulasi secara optimal dalam pekerjaannya. Pekerja yang telah optimal
seperti ini akan mengalami overstimulasi jika pekerjaannya disertakan dalam
program Job Enrichment (Landy, 1989). Karena Contoh Kasus kita di atas lebih
banyak mencakup pekerja yang mendapatkan tugas yang mudah dan repetitif, Job
Enrichment sangat cocok untuk diterapkan. Lebih baik lagi jika program ini
digabungkan dengan Penetapan Target, sehingga target yang ditetapkan dapat
dirancang sesuai dengan pekerjaan yang telah melalui program Job Enrichment.
Langkah-Langkah
Job Enrichment
Begitu banyak pekerjaan sangat
membosankan dan monoton dan apa yang dapat dilakukan untuk membuat pekerjaan
yang ditawarkan lebih memuaskan, dengan mengurangi biaya perekrutan,
meningkatkan retensi staff yang berpengalaman dan memotivasi mereka untuk
tampil di tingkat yang tinggi. Salah satu faktor kunci dalam design pengayaan
pekerjaan (job enrichment) menurut Stphen P. Robbins (2003), sebagai berikut:
1. Menggabungkan Tugas
Gabungan berbagai bentuk aktivitas kerja
untuk memberikan yang lebih menantang dan kompleks pada tugas pekerjaan. Hal
ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan berbagai macam keterampilan, variasi
tugas yang dapat membuat pekerjaan terasa lebih bermakna dan penting. Hal ini
meningkatkan keanekaragaman dan identitas tugas.
2. Menciptakan Unit Kerja Alami
Salah satu cara memperkaya pekerjaan
adalah melalui pembentukan unit kerja yang alami dimana pegawai mendapatkan
kepemilikan pekerjaan. Unit kerja berarti bahwa tugas pekerja dilakukan sama,
mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya. Kenaikan pekerjaan pada setiap
pekerja menunjukkan kemungkinan bahwa pekerja akan meninjau pekerjaannya yang
berarti dan penting yang tidak begitu relevan dan membosankan.
3. Menampilkan Hubungan Pelanggan
Pekerja sangat jarang kontak dengan
pengguna produk ataupun jasanya. Jika hubungan tersebut dapat dibangun,
komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat. Hal ini meningkatkan
keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.
4. Memperluas Pekerjaan Vertikal
Ketika kesenjangan (gap) antara
“melakukan” dan “mengontrol” dikurangi “vertical loading” terjadi, khususnya
tanggung jawab yang sebelumnya merupakan tanggung jawab manajemen sekarang
didelegasikan kepada pegawai sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Ketika
pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik, pekerja merasa tanggung jawab
personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak dari usaha mereka.
5. Membuka Saluran Feedback
Dengan meningkatkan umpan balik, pekerja
tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya mereka menyamakan pekerjaannya, tetapi
hanya dengan memeperbaiki kinerja mereka, memperburuk atau mengulang pada
tingkat yang tetap. Idealnya umpan balik ini menyangkut kinerja yang dapat diterima
langsung seperti pekerja melakukan pekerjaannya dan perlu kebiasaan dasar
manajemen.
Pertimbangan Melakukan Job
Enrichment
Agar perusahaan dapat terus hidup dan
bertahan lama, maka pekerja yang bekerja untuk perusahaan tersebut perlu
diberikan program redesign pekerjaan seperti job enrichment. Dengan job
enrichment, produktivitas pekerja bisa ditingkatkan sehingga pekerja tidak
merasa monoton dengan pekerjaannya. Para pemegang kekuasaan perlu cermat dalam
melihat siapa saja pekerja yang berpotensi dan perlu mendapatkan program job
enrichment.
Ada lima dimensi inti dari sebuah
pekerjaan yang mempengaruhi job enrichment biasanya memberikan kontribusi
kepada orang-orang yang menikmati pekerjaan menurut Greenberg dan Baron:
1. Skill Variety
Meningkatkan jumlah individu keterampilan yang
digunakan ketika melakukan pekerjaan.
2. Task Identity
Mengaktifkan orang untuk melakukan pekerjaan dari awal
sampai akhir.
3. Task Significance
Memberikan pekerjaan yang memiliki dampak langsung
terhadap organisasi atau para stakeholder.
4. Autonomy
Meningkatkan tingkat pengambilan keputusan, dan
kebebasan untuk memilih bagaimana dan ketika pekerjaan selesai.
5. Feedback
Meningkatkan jumlah pengakuan untuk melakukan
pekerjaan dengan baik, dan mengkomunikasikan hasil karya orang.
Daftar Pustaka:
Robbins, Stephen. P. (2006). Perilaku organisasi, edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INT AN SEJATI.
Marihot, Manullanh M.M., M.Sc, Drs. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Gajah Mada UniversityPress
Wijayanto, D. (2012). Psikologi manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
http://vibiznews.com/journal.php?id=71&page=strategic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar