Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 02 Juni 2015

Konsep dan Penerapan Self Diricted Changers


Menurut teori kompetensi, langkah yang merupakan elemen mendasar untuk mengajarkan atau menigkatkan kompetensi orang dewasa (Competence At Work, 1993). Biasanya disebut dengan istilah “Self Directed Change Theory”.
Teori ini mengajarkan tentang bagaimana kita bisa mengubah diri ke arah yang lebih baik dari kenyataan hidup yang kurang mendukung, katakanlah semacam stres.
a)       Menurut teori ini juga, orang dewasa akan berubah kalau berada dalam kondisi di bawah ini:
Merasa tidak puas dengan kondisi aktual yang dihadapi (actual)
b)      Punya gambaran yang jelas tentang kondisi ideal yang ingin diraih/dikehendaki (ideal)
c)       Punya konsep yang jelas tentang apa yang akan dilakukan untuk bergerak dari kondisi aktual menuju kondisi ideal (action step)

Berikut ini beberapa tahapan untuk melakukan perubahan diri yang terarah.
11 .       Meningkatkan kontrol diri
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa diri kita memiliki kebebasan untuk berubah, namun kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Sehingga dibutuhkan pengontrolan diri. Semakin besar perubahan diri yang kita buat, akan semakin besar pengontrolan diri yang kita lakukan.
 Image result for mengontrol diri
22 .        Menetapkan tujuan
Saat kita sudah memutuskan untuk melakukan perubahan diri, maka disaat itupun kita juga harus sudah menetapkan apa tujuan dari perubahan yang kita lakukan.
 Image result for menentukan tujuan
33 .        Pencatatan perilaku
Melakukan pencatatan perilaku tidak bisa dianggap remeh. Dalam melakukan perubahan diri, ada baiknya apabila melakukan pencatatan perilaku baik perilaku yang ingin diubah maupun perilaku yang telah berhasil diubah.

44 .        Menyaring anteseden perilaku
Apa yang dimaksud anteseden?
Anteseden merupakan peristiwa yang dialami saat ini namun peristiwa tersebut merupkan akibat dari peristiwa sebelumnya.
Menyaring anteseden berguna untuk mereview apa saja perubahan yang telah kita lakukan dan apa saja akibat yang telah kita terima dari perubahan tersebut.

55 .       Menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah menyaring anteseden, dibutuhkan konsekuensi yang efektif untuk mendukung perubahan yang lebih positif.

66 .        Menerapkan pencana  intervensi
Setelah melakukan penyusunan, kita dapat menerapkannya dalam praktek perubahan diri. Apabila penyusunan yang dibuat benar-benar matang, hal tersebut dapat mempermudah dalam melakukan penerapan pencana intervensi.

77 .       Evaluasi
Setelah melakukan 6 tahap diatas, evaluasi menjadi tahap terakhir yang tak kalah penting. Tanpa evaluasi, bagai makan tanpa hidangan penutup. Evaluasi dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap perubahan yang telah dilakukan. Hasil dari perubahan pun dapat terlihat apakah perubahan yang kita lakukan sesuai yang diharapkan atau justru menyimpang dari harapan.

Sumber :