ADHD
(Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
ADHD adalah istilah yang paling sering
digunakan untuk menyatakan suatu keadaan yang memiliki karakterisrik utama
ketidakmampuan memusatkan perhatian,impulsivitas, dan hiperaktivitas yang tidak
sesuai dengan perkembangan anak.
Menurut Martin (1998), ADHD merupakan
suatu gangguan perkembangan yang mengakbatkan ketidakmampuan perilaku,
khususnya untuk mengantisipasi tindakan dan keputusan masa depan. Anak yang
mengidap ADHD relatif tidak mampu menahan diri untuk merespon situasi pada saat
itu. Mereka benar-benar tidak bisa menunggu. Penyebabnya diperkiraan karena
mereka memiliki sumber biologis yang kuat yang ditemukan pada anak-anak dengan
predisposisi keturunan.
Tipe
ADHD dalam DSM-IV
- Inatensi
Tipe
inatensi biasanya lebih sering terjadi pada anak perempuan. Berikut adalah
kriteria gangguan Inatensi atau gejala kurang perhatian menurut DSM-IV:
- Gagal
memberikan perhatian terhadap perincian atau melakukan kesalahan dalam
tugas sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lain
- Sering
mengalami kesulitan mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas
permainan
- Sering
tampak tidak mendengarkan jika sedang diajak berbicara
- Sering
tidak mengikuti instruksi, gagal menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan,
atau tugas lainnya
- Sering
mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas lain
- Sering
menghindari atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha
mental yang lama
- Sering
menghindari hal-hal yang diperlukan untuk tugas atau aktivitas lain
- Mudah
dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar
- Sering
lupa dalam aktivitas sehari-hari
Seorang
anak dapat dikatakan mengalami gangguan inatensi jika gejala-gejala tersebut
diatas muncul minimal enam gejala dan selama enam bulan.
- Hiperaktivitas
– Impulsivitas
Tipe
hiperaktivitas-impulsivitas biasanya lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Berikut adalah kriteria gangguan hiperaktivitas-impulsivitas menurut DSM-IV:
- Hiperaktivitas
- Sering
gelisah dengan tangan dan kaki bergerak-gerak di tempat duduk
- Sering
meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi dimana diharapkan
tetap duduk
- Sering
berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak
tepat
- Sering
mengalami kesulitan bermain atau sulit terlibat dalam aktivitas waktu
luang secara tenang
- Sering
“siap-siap pergi” atau seolah-olah didorong oleh sebuah “mesin”
- Sering
berbicara berlebihan
- Impulsivitas
- Sering
menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan sebelum pertanyaan selesai
- Sering
sulit menunggu gilirannya
- Sering
memotong pembicaraan atau permainan
Seorang
anak dapat dikatakan mengalami gangguan hiperaktivitas-impulsivitas jika
gejala-gejala tersebut diatas muncul minimal enam gejala dan selama enam bulan.
- Kombinasi
Kombinasi
adalah gabungan dari gejala pada inatensi dan hiperaktivitas-impulsivitas,
inilah yang disebut ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder).
Mayoritas pengidap ADHD mengidap tipe kombinasi ini. Biasanya tipe ini sering
terjadi pada anak laki-laki. Berikut adalah kriteria gangguan kombinasi menurut
DSM-IV:
- Gagal
memberikan perhatian terhadap perincian atau melakukan kesalahan dalam
tugas sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lain
- Sering
mengalami kesulitan mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas
permainan
- Sering
tampak tidak mendengarkan jika sedang diajak berbicara
- Sering
tidak mengikuti instruksi, gagal menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan,
atau tugas lainnya
- Sering
mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas lain
- Sering
menghindari atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha
mental yang lama
- Sering
menghindari hal-hal yang diperlukan untuk tugas atau aktivitas lain
- Mudah
dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar
- Sering
lupa dalam aktivitas sehari-hari
- Sering
gelisah dengan tangan dan kaki bergerak-gerak di tempat duduk
- Sering
meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi dimana diharapkan
tetap duduk
- Sering
berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak
tepat
- Sering
mengalami kesulitan bermain atau sulit terlibat dalam aktivitas waktu
luang secara tenang
- Sering
“siap-siap pergi” atau seolah-olah didorong oleh sebuah “mesin”
- Sering
berbicara berlebihan
- Sering
menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan sebelum pertanyaan selesai
- Sering
sulit menunggu gilirannya
- Sering
memotong pembicaraan atau permainan2.
Arsitektur
Sistem Pakar
Menurut Martin dan Oxman (dalam
Kusrinini,2006), sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu:
- User
Interface (antarmuka
pengguna)
User
interface adalah peragkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara
pengguna dengan sistem.
- Expert
System database (basis
data sistem pakar)
Berisi
pengetahuan setingkat pakar pada subjek tertentu, berisi penetahuan yang
dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pegetahuan
ini dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain.
- Knowledge
acquisitiom facility (
fasilitas akuisisi pengetahuan)
Merupakan
perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dengan sistem.
Fasilitas ini digunakan untuk memasukkan fakta-fakta dan kaidah sesuai dengan
perkembangan ilmu. Meliputi proses pengumpulan, pemindahan, dan perubahan dari
kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentsi
ke program computer, yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau mengembangkan
basis pengetahuan.
- Inference
mechanism (mekanisme
inferensi)
Merupakan
perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang
ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini
dilakukan pemodelan proses berpikir manusia.
- Explanation
facility (fasilitas
penjelasan)
Berguna
dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa computer meminta suatu
informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan computer sehingga
dapat menyimpulkan suatu kondisi.
Alur
kerja sistem pakar untuk deteksi tipe ADHD
Bagan
diatas menjelaskan pada sistem pakar ini memiliki tiga menu utama, diantaranya:
- Admin
- Deteksi
tipe
- Artikel
Dalam mengakses sistem pakar ini, pengguna
diharuskan memiliki sambungan atau koneksi internet. Pengguna dapat membuka
sitem pakar ini di website melalui PC/ laptop/ smartphone. Dalam website,
terdapat tiga menu yaitu Admin, Deteksi Tipe, dan Artikel. Untuk mengetahui
tipe ADHD, pengguna terlebih dahulu diminta untuk mengisi data pasien yang akan
dilihat tipe ADHD nya, seperti nama, jenis kelamin, dan usia. Setelah mengisi
data diri, pengguna akan memulai test nya dengan diberikan instruksi, yaitu
pengguna diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang diberikan (Ya, atau
Tidak) yang paling sesuai dengan keadaan orang yang akan dideteksi tersebut.
Setelah selesai menjawab pernyataan-pernyataan, akan muncul hasil tipe ADHD,
apakah subjek terdeteksi ADHD tipe Inatensi, hiperaktivitas-kompulsivitas, atau
Kombinasi, sekaligus tips bagaimana sebaiknya orang tua membantu anak ADHD, dan
bagaimana penanganan terapinya. Hal-hal tersebut diterbitkan oleh sistem.
Struktur
Website
- Menu
Admin
Menu
admin merupakan menu yang berisi halaman untuk mengatur data-data yang
ditampilkan di sistem, yaitu data user, data deteksi tipe ADHD, dan data
artikel.
2. Menu
Deteksi Tipe ADHD
Menu
ini merupakan menu utama untuk menjalankan tes pendeteksian tipe ADHD. Sebelum
mengetahui hasil dan saran, user harus login terlebih dahulu dengan cara
mengisi data diri pasien untuk menjawab pernyataan-pernyataan.
- Menu
Artikel
Berisi
artikel-artikel yang berkaitan dengan ADHD, seperti informasi-informasi dan
tips-tips untuk orang tua dalam menangani pengidap ADHD.
III.
Rancangan tampilan website
pengguna
dapat mengakses tes ini di ADHDcare.com (Hanya rancangan, tidak ada
laman sebenarnya). dan seperti inilah rancangan tampilannya. Rancangan
tampilan ini dibuat dengan desktop app yaitu aplikasi paint.
Gambar
1: tampilan awal website
Gambar
2: tampilan login pada web
Gambar
3: tampilan start pada web
Gambar:
tampilan salah satu pernyataan pada web
Gambar
5: tampilan ketika sudah selesai menjawab pernyataan
Gambar
6: tampilan hasil tes
Gambar
7: Tampilan tab artikel
Gambar
8: Tampilan tab admin
Daftar
Pustaka:
Kusrini.(2006). Sistem
pakar, teori, dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Martin,
G.L. (1998). Terapi untuk anak ADHD. Jakarta: BIP.