Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 02 Desember 2016

Desain Sistem Pakar Pendeteksi Tipe ADHD

ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)

ADHD adalah istilah yang paling sering digunakan untuk menyatakan suatu keadaan yang memiliki karakterisrik utama ketidakmampuan memusatkan perhatian,impulsivitas, dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan perkembangan anak.

Menurut Martin (1998), ADHD merupakan suatu gangguan perkembangan yang mengakbatkan ketidakmampuan perilaku, khususnya untuk mengantisipasi tindakan dan keputusan masa depan. Anak yang mengidap ADHD relatif tidak mampu menahan diri untuk merespon situasi pada saat itu. Mereka benar-benar tidak bisa menunggu. Penyebabnya diperkiraan karena mereka memiliki sumber biologis yang kuat yang ditemukan pada anak-anak dengan predisposisi keturunan.

Tipe ADHD dalam DSM-IV

  1. Inatensi
Tipe inatensi biasanya lebih sering terjadi pada anak perempuan. Berikut adalah kriteria gangguan Inatensi atau gejala kurang perhatian menurut DSM-IV:
  • Gagal memberikan perhatian terhadap perincian atau melakukan kesalahan dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lain
  • Sering mengalami kesulitan mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas permainan
  • Sering tampak tidak mendengarkan jika sedang diajak berbicara
  • Sering tidak mengikuti instruksi, gagal menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau tugas lainnya
  • Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas lain
  • Sering menghindari atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental yang lama
  • Sering menghindari hal-hal yang diperlukan untuk tugas atau aktivitas lain
  • Mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar
  • Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
Seorang anak dapat dikatakan mengalami gangguan inatensi jika gejala-gejala tersebut diatas muncul minimal enam gejala dan selama enam bulan.
  1. Hiperaktivitas – Impulsivitas
Tipe hiperaktivitas-impulsivitas biasanya lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Berikut adalah kriteria gangguan hiperaktivitas-impulsivitas menurut DSM-IV:
  • Hiperaktivitas
  • Sering gelisah dengan tangan dan kaki bergerak-gerak di tempat duduk
  • Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi dimana diharapkan tetap duduk
  • Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat
  • Sering mengalami kesulitan bermain atau sulit terlibat dalam aktivitas waktu luang secara tenang
  • Sering “siap-siap pergi” atau seolah-olah didorong oleh sebuah “mesin”
  • Sering berbicara berlebihan
  • Impulsivitas
  • Sering menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan sebelum pertanyaan selesai
  • Sering sulit menunggu gilirannya
  • Sering memotong pembicaraan atau permainan
Seorang anak dapat dikatakan mengalami gangguan hiperaktivitas-impulsivitas jika gejala-gejala tersebut diatas muncul minimal enam gejala dan selama enam bulan.

  1. Kombinasi
Kombinasi adalah gabungan dari gejala pada inatensi dan hiperaktivitas-impulsivitas, inilah yang disebut ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder). Mayoritas pengidap ADHD mengidap tipe kombinasi ini. Biasanya tipe ini sering terjadi pada anak laki-laki. Berikut adalah kriteria gangguan kombinasi menurut DSM-IV:
  • Gagal memberikan perhatian terhadap perincian atau melakukan kesalahan dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lain
  • Sering mengalami kesulitan mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas permainan
  • Sering tampak tidak mendengarkan jika sedang diajak berbicara
  • Sering tidak mengikuti instruksi, gagal menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau tugas lainnya
  • Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas lain
  • Sering menghindari atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental yang lama
  • Sering menghindari hal-hal yang diperlukan untuk tugas atau aktivitas lain
  • Mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar
  • Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
  • Sering gelisah dengan tangan dan kaki bergerak-gerak di tempat duduk
  • Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi dimana diharapkan tetap duduk
  • Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat
  • Sering mengalami kesulitan bermain atau sulit terlibat dalam aktivitas waktu luang secara tenang
  • Sering “siap-siap pergi” atau seolah-olah didorong oleh sebuah “mesin”
  • Sering berbicara berlebihan
  • Sering menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan sebelum pertanyaan selesai
  • Sering sulit menunggu gilirannya
  • Sering memotong pembicaraan atau permainan2.

Arsitektur Sistem Pakar

Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrinini,2006), sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu:
  1. User Interface (antarmuka pengguna)
User interface adalah peragkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dengan sistem.

  1. Expert System database (basis data sistem pakar)
Berisi pengetahuan setingkat pakar pada subjek tertentu, berisi penetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pegetahuan ini dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain.

  1. Knowledge acquisitiom facility ( fasilitas akuisisi pengetahuan)
Merupakan perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dengan sistem. Fasilitas ini digunakan untuk memasukkan fakta-fakta dan kaidah sesuai dengan perkembangan ilmu. Meliputi proses pengumpulan, pemindahan, dan perubahan dari kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentsi ke program computer, yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau mengembangkan basis pengetahuan.

  1. Inference mechanism (mekanisme inferensi)
Merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berpikir manusia.

  1. Explanation facility (fasilitas penjelasan)
Berguna dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa computer meminta suatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan computer sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi.

Alur kerja sistem pakar untuk deteksi tipe ADHD
1
Bagan diatas menjelaskan pada sistem pakar ini memiliki tiga menu utama, diantaranya:
  1. Admin
  2. Deteksi tipe
  3. Artikel
Dalam mengakses sistem pakar ini, pengguna diharuskan memiliki sambungan atau koneksi internet. Pengguna dapat membuka sitem pakar ini di website melalui PC/ laptop/ smartphone. Dalam website, terdapat tiga menu yaitu Admin, Deteksi Tipe, dan Artikel. Untuk mengetahui tipe ADHD, pengguna terlebih dahulu diminta untuk mengisi data pasien yang akan dilihat tipe ADHD nya, seperti nama, jenis kelamin, dan usia. Setelah mengisi data diri, pengguna akan memulai test nya dengan diberikan instruksi, yaitu pengguna diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang diberikan (Ya, atau Tidak) yang paling sesuai dengan keadaan orang yang akan dideteksi tersebut. Setelah selesai menjawab pernyataan-pernyataan, akan muncul hasil tipe ADHD, apakah subjek terdeteksi ADHD tipe Inatensi, hiperaktivitas-kompulsivitas, atau Kombinasi, sekaligus tips bagaimana sebaiknya orang tua membantu anak ADHD, dan bagaimana penanganan terapinya. Hal-hal tersebut diterbitkan oleh sistem.

Struktur Website
3

  1. Menu Admin
Menu admin merupakan menu yang berisi halaman untuk mengatur data-data yang ditampilkan di sistem, yaitu data user, data deteksi tipe ADHD, dan data artikel.
2. Menu Deteksi Tipe ADHD
Menu ini merupakan menu utama untuk menjalankan tes pendeteksian tipe ADHD. Sebelum mengetahui hasil dan saran, user harus login terlebih dahulu dengan cara mengisi data diri pasien untuk menjawab pernyataan-pernyataan.
  1. Menu Artikel
Berisi artikel-artikel yang berkaitan dengan ADHD, seperti informasi-informasi dan tips-tips untuk orang tua dalam menangani pengidap ADHD.
III. Rancangan tampilan website
pengguna dapat mengakses tes ini di ADHDcare.com (Hanya rancangan, tidak ada laman sebenarnya). dan seperti inilah rancangan tampilannya. Rancangan tampilan ini dibuat dengan desktop app yaitu aplikasi paint.

YOW
Gambar 1: tampilan awal website

YOW2
Gambar 2: tampilan login pada web

YOW3
Gambar 3: tampilan start pada web


YOW4
Gambar: tampilan salah satu pernyataan pada web


YOW5
Gambar 5: tampilan ketika sudah selesai menjawab pernyataan


YOW6
Gambar 6: tampilan hasil tes


YOW7
Gambar 7: Tampilan tab artikel


YOW8
Gambar 8: Tampilan tab admin


Daftar Pustaka:
Kusrini.(2006). Sistem pakar, teori, dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Martin, G.L. (1998). Terapi untuk anak ADHD. Jakarta: BIP.


Tidak ada komentar: