Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 26 April 2015

Hubungan Interpersonal

HUBUNGAN INTERPERSONAL



A.      Model-Model Interpersonal
a.       Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan  sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang  pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negatif yang terjadi dalam suatu hubungan, Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri


b.       Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal  berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.


c.       Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderunganuntuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistemterganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.

d. Model permainan
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
a)      Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
b)     Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional).
c)      Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).


B.      Memulai Hubungan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa  peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama,  “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
C.      Hubungan Peran
Terdapat tiga hal yang menentukan kualitas dan keefektifan bermain peran sebagai model pembelajaran, yakni (1) kualitas pemeranan, (2) analisis dalam diskusi, (3) pandangan peserta didik terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi kehidupan nyata.

D.     Intimasi dan Hubungan Pribadi
Sternberg (dalam Papalia, 2004) intimacy adalah komponen emosi dari cinta yang meliputi perasaan dengan orang lain, seperti perasaan hangat, sharing, dan kedekatan emosi serta mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya. Menurut Baur and Crooks (2008) Intimacyjuga merupakan salah satu upaya untuk membantu orang lain, keterbukaan dalam sharing, bertukar pikiran, dan merasakan sedih ataupun senangnya dengan seseorang yang dicintainya. Bentuk-bentuk intim yaitu dari persaudaraan, persahabatan dan percintaan. Pertama persaudaraan yaitu  hubungan intim yang terhadap saudara didasarkan adanya hubungan darah.
Pada persaudaraan itu di dalamnya terkandung keakraban. Kehidupan bersama tersebut memungkinkan segala hubungan terjadi, misalanya keakraban, kedekatan, dan interaksi.
Baumgardner dan Clothers dalam Hanurawan, (2010). Keintiman adalah suatu konsep yang mengacu pada perasaan kedekatan atau perasaan keterhubungan diantara dua orang. Perasan-perasaan itu seperti pada fenomena seseorang memikirkan kesejahteraan orang lain, pemahaman timbal balik dengan orang lain, dan kemampuan berbagi (sharring) dengan orang lain. Dalam keintiman, orang yang melakukan interaksi sosial pada suatu hubungan cinta menjadi saling memahami diantara kedua belah pihak dan terdapat fenomena kehangatan afeksi diantara kedua belah pihak. Berdasarkan teori di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud denganintimasi adalah suatu hubungan timbal balik antar individu, yang terwujud dengan saling berbagi perasaan dan pikiran yang mendalam, saling membuka diri serta menerima dan menghargai satu sama lain.
Dimensi Intimasi
·         Intensity
·         Commitment 
·         Emotion
·         Sexuality
·         Gender

E.       Intimasi dan Pertumbuhan

Menurut Crooks & baur, (1983) ada beberapa tahapan perkembangan terjadinya iintimasi, yaitu sebagai berikut :
o    Penerimaan diri
Erikson dalam Crooks & Baur, (1983) percaya bahwa penerimaan diri yang positif adalah suatu persyaratan untuk suatu hubungan yang memuaskan. Dengan perasaan positif, individu yang dapat menerima diri dapat menjadi fondasi untuk menjalin intimasi di dalam hubungan.
o    Saling berinteraksi
Bila ada interaksi yang berjalan di antara dua individu maka hal tersebut dapat menjadi dasar yang baik di dalam suatu hubungan yang positif.
o    Memberi tanggapan
Jenis-jenis respon atau tanggapan tertentu, misalnya dengan individu saling mendengarkan, mengerti, dan memahami pandangan maka kelestarian hubungan akan terjaga.
o    Perhatian
Perhatian yang dicurahkan oleh individu dapat memotivasikan pasangan dan menjaga kesejahteraan hubungan.
o    Rasa percaya
Dengan rasa percaya bahwa pasangan akan berlaku secara konsisten, berusaha untuk membina pertumbuhan dan mempertahankan stabilitas hubungan, maka keutuhan hubungan akan selalu terjaga.
o    Kasih sayang
Pengekspresian kasih sayang kepada pasangan dapat meningkatkan jalinan intimasi diantara pasangan.
o    Kemampuan untuk bergembira bersama pasangan
Individu dapat mengutarakan kegembiraan dan kesenangan dengan cara menghabiskan waktu bersama.
o    Berhubungan seksual
Kadang pasangan melakukan hal ini untuk pengekspresian perasaannya, namun bila pasangan melakukan hal tersebut tanpa melalui tahpan-tahapan sebelumnya, maka akan terjadi perasaan kedekatan emosional diantara keduanya.

SUMBER :
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf
http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonal.html 


Tidak ada komentar: