Pengertian pengaruh
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan
bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau
orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa
yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari
sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam
sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
Definisi
Perilaku
Perilaku merupakan
perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati,
digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.
Perilaku mempunyai beberapa dimensi:
- fisik, dapat diamati, digambarkan dan dicatat baik frekuensi, durasi dan intensitasnya
- Ruang, suatu perilaku mempunyai dampak kepada lingkungan (fisik maupun sosial) dimana perilaku itu terjadi
- Waktu, suatu perilaku mempunyai kaitan dengan masa lampau maupun masa yang akan datang
Perilaku diatur oleh prinsip dasar
perilaku yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara perilaku manusia dengan
peristiwa lingkungan. Perubahan perilaku dapat diciptakan dengan merubah
peristiwa didalam lingkungan yang menyebabkan perilaku tersebut
Perilaku
dapat bersifat covert ataupun overt
- overt artinya nampak (dapat diamati dan dicatat)
- covert artinya tersembunyi (hanya dapat diamati oleh orang yang melakukannya)
·
Kunci-kunci
perubahan perilaku
Perubahan perilaku adalah penerapan
yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk
mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975)
Karakteristik perubahan perilaku
- Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah karakter atau sifat seseorang.
- Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang.
- Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
- Penekanannya kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional dengan perilaku
- Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan lebih efektif apabila dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku
- Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
- Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
- Menolak hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
Sarwono, sarlito W. (2005). Psikologi
social (psikologi kelompok dan psikologi terapan). Jakarta :
Balai Pustaka
Munandar, A.S. 2001. Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar